BLOGGER TEMPLATES AND Twitter Backgrounds »

Jumat, 30 Desember 2011

Pemerintah Jawa Barat dan Perguruan Tinggi Tandatangani MoU Program Kuliah Kerja Nyata Tematik

Rabu (28/12), pemerintah propinsi Jawa Barat dan 30 perguruan tinggi  di Jawa Barat  menandatangani MoU program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan pimpinan perguruan tinggi. Pun, Rektor Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT menandatangani  MoU tersebut. Penandatanganan MoU berlangsung  pada acara Launching Program KKN Tematik di gedung PUSDAI Bandung.

KKN Tematik  adalah KKN  yang orientasi program kegiatannya  terfokus untuk mengatasi masalah  kronis yang memerlukan pemecahan masalah  (problem solving) melalui 40 kegiatan tematik.
“Jawa Barat  merupakan propinsi yang  memiliki perguruan tinggi  terbanyak di Indonesia, yakni  tidak kurang dari  480 perguruan tinggi baik  negeri maupun swasta,” ungkap Ahmad Heryawan dalam sambutannya.
Jelasnya, keberhasilan  pembangunan  di Jawa Barat  tidak terlepas dari  peran serta  perguruan tinggi  yang telah memberikan  kontribusi pada berbagai bidang pembangunan. Dalam upaya  meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),strategi  pemerintah propinsi Jawa Barat   diantaranya meningkatkan  peran kalangan perguruan tinggi  yang lebih sistematis dan berkesinambungan.


Penyelenggaraan KKN tematik  berdasarkan pada permasalahan di propinsi  Jawa Barat  melalui strategi 10 Common Goals, diantaranya  peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas  kesehatan, peningkatan daya beli masyarakat, kemandirian pangan, peningkatan kinerja aparat, pengembangan infrastruktur wilayah, kemandirian energi dan  kecukupan air baku, penanganan bencana dan pengendalian lingkungan, pembangunan pedesaan, pengembangan budaya lokal  dan destinasi wisata.


“Penyelenggaraan KKN  Tematik propinsi  Jawa Barat  yang diharapkan menjadi  program unggulan dalam  mensinergikan dan harmonisasi  berbagai program pemerintah  baik pusat, propinsi, kota, kabupaten dan swasta  dalam pemberdayaan masyarakat,” kata Ahmad.

Sumber: www.ittelkom.ac.id